“Bridging
the Exquisiteness of Music: from Global to Local Aesthetics”
Sesuai dengan tema yang diangkat pada praktikum profesi rekan-rekan mahasiswa Hubungan Internasional UNPAD angkatan 2007 yakni glokalisasi, kelompok kami (Saya, Nabila, Iffa, Diva, Lydia, Ayu, David, dam Gheo), mengusung judul “Bridging the Exquisiteness of Music: from Global to Local Aesthetics” sebagai judul penelitian dalam praktikum kami. Setidaknya terdapat tiga unsur utama dalam penelitian kami, yakni nilai global, nilai lokal, dan musik. Dan dari ketiga unsur tersebut, kami sepakat untuk membahas HIP-HOP di AUSTRALIA sebagai objek penelitian. *Quite interesting right?
Oleh karena itulah, pada posting saya kali ini, saya akan membagikan proposal penelitian kami kepada khalayak umum, agar dapat dipergunakan baik sebagai bahan bacaan umum, maupun panduan akademik bagi rekan-rekan sesama mahasiswa yang membutuhkan.
----------------------------------------------------------------
Courtesy by: Kelompok Praktikum Profesi Australia 2010
-Anggia Utami Dewi
-Ayu Ridwinta
-Dyah Ayu Diva A.
-Gheo Eraldhika
-Iffa Latifah Zulfa
-Lydia R. Zein
-Muhammad David
-Nabila Nuruljah
-Nabila Nuruljah
----------------------------------------------------------------
1. Latar Belakang
Dalam hubungan internasional saat ini,
aspek low politics
mulai dipertimbangkan sebagai salah satu agenda dunia. Isu-isu sosial, budaya, dan pendidikan, yang dulu dianggap tidak
terlalu berpengaruh dalam hubungan internasional kini menjadi isu yang
diperbincangankan oleh para sarjana
hubungan internasional. Melalui arus globalisasi, sebuah isu
lokal dapat menjadi perhatian pihak lain di belahan dunia lainnya, tidak
terkecuali dengan isu-isu low politics
dimana isu budaya merupakan salah satunya.
Jika kita perhatikan, budaya memiliki
banyak aspek yang sangat menarik untuk dicermati. Musik adalah salah satunya. Musik sering dikatakan sebagai bahasa yang universal, sehingga
dapat dimengerti oleh setiap pendengarnya. Melalui satuan nada, musik menjadi
pengirim pesan yang efektif, baik itu pesan yang berisi kehidupan sehari-hari
hingga pesan yang lebih serius, seperti isu-isu kemanusiaan dan lingkungan
hidup. Hal yang patut diperhatikan adalah ketika mengakarkan musik sebagai
salah satu bentuk budaya, yang juga berarti menghadirkan adanya pengaruh
lokalitas dalam musik tersebut. Lokalitas dalam musik merupakan ciri khusus yang mengungkapkan
keunikannya sebagai suatu produk budaya. Lalu
bagaimanakah universalitas musik
tersebut
dimaknai di Australia? Benarkah musik merupakan sesuatu
yang universal? Bagaimanakah
proses globalisasi suatu musik
terjadi? Dan sejauh manakah ia berpengaruh terhadap lokalitas musik itu
sendiri?
Dalam
penelitian ini, peneliti akan memfokuskan pada dua objek kajian, yaitu musik
tradisional dan musik populer Australia. Dalam ranah musik tradisional,
peneliti akan mengobservasi globalisasi dari nada pentatonis di alat musik
tradisional khas suku Aborigin, yaitu didgeridoo.
Selain itu, peneliti juga akan meneliti peran alat musik tersebut di dalam
musik kontemporer serta bagaimana pengetahuan masyarakat tentang alat musik
tersebut. Objek kajian yang kedua adalah musik hip-hop Australia. Hip-hop
adalah salah satu jenis musik yang berasal dari Amerika Serikat. Proses
globalisasi membawa hip-hop menjadi jenis musik yang diperhitungkan di belahan dunia lainnya,
termasuk Australia. Lalu bagaimanakah musik ini berkembang di Australia?
Peneliti juga akan mencari tahu tentang bagaimana industri musik ini berkembang
dan bagaimana masyarakat mengadaptasinya ke dalam gaya hidup mereka.
Dasar
pemikiran di atas menjadi alasan utama bagi kami untuk melakukan penelitian hubungan internasional ke Australia. Alasan peneliti
memilih lokasi untuk studi banding di Australia karena Australia merupakan
salah satu center of excelence di
bidang musik untuk kawasan Asia Pasifik. Penelitian akan dilakukan dari tanggal
18 hingga 26 November 2010.
2. Tujuan
Adapun
tujuan dilaksanakannya penelitian
dalam bentuk kunjungan dan observasi langsung dalam penelitian hubungan internasional ini adalah sebagai berikut:
- Untuk mengetahui bagaimanakah pemaknaan musik secara universal di Australia.
-Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai proses globalisasi nada pentatonis dalam alat musik didgeridoo dan mengetahui bagaimana musik hip-hop dari Amerika Serikat berkembang di Australia.
-Untuk mengetahui pengaruh globalisasi terhadap lokalitas musik di Australia.
-Untuk mengetahui pengaruh musik bagi kehidupan sosial
masyarakat Australia.
3. Nama Kegiatan
Penelitian Jurusan Hubungan Internasional UNPAD 2010: “Bridging the
Exquisiteness of Music: from Global to Local Aesthetics”
4. Bentuk Kegiatan
Penelitian
ini terdiri dari berbagai rangkaian kegiatan yakni:
- Penelitian berupa praktikum laboratori, yaitu
persiapan untuk melakukan kegiatan studi komparatif yang dilakukan dengan tujuan mempersiapkan peneliti untuk mengenal
objek kajian, termasuk dengan kegiatan mempersiapkan perjalanan studi
komparatif.
- Observasi langsung ke lapangan yang terangkum dalam
kunjungan ke kota Canberra dan
Melbourne, di Australia.
- Wawancara dengan pihak kedutaan Indonesia yang
menetap di kota Canberra dan Melbourne.
- Menyusun hasil penelitian melalui laporan tertulis
dan pameran yang terangkum dalam kegiatan International Day.
5.
Pelaksanaan Kegiatan
Penelitian
ini dilaksanakan dalam kurun waktu mulai bulan Oktober - Desember
2010. Sedangkan untuk pelaksanaan
penelitian
dengan kunjungan ke Australia
akan dilaksanakan pada:
Tanggal: 18 - 26 November 2010
Lokasi penelitian: Kota Melbourne dan Canberra.
Program:
1.
Kunjungan
ke Australian National University di kota Canberra
2.
Kunjungan
ke University of Melbourne
dan Monash University di kota Melbourne
3. Kunjungan
dan diskusi dengan Perkumpulan Seni dan Budaya Indonesia-Australia di kota Melbourne dan Canberra
4.
Kunjungan
dan diskusi dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia (PPIA) di kota
Canberra dan Melbourne
5. Kunjungan
dan audiensi dengan Duta Besar Republik Indonesia dan Atase Pendidikan dan
Kebudayaan di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Canberra, Australia.
6. Kunjungan
dan audiensi dengan Konsul Jendral Republik Indonesia dan Konsul untuk Urusan
Informasi, Sosial,
dan Budaya di Konsulat Jendral Republik Indonesia di Melbourne, Australia
7.
Kunjungan
dan diskusi dengan komunitas musik hip-hop di Australia.
8.
Interaksi
langsung dengan masyarakat lokal Australia di kota Canberra dan Melbourne.
6. Peserta Kegiatan
Jumlah
peserta kegiatan ini adalah para peserta penelitian sebanyak 8 orang dengan
didampingi oleh 1 dosen pembimbing,:
NO.
|
NAMA
|
NIP/NPM
|
JABATAN
|
1
|
Hikmawan
Saefullah, S. IP, MAIR (Hons)
|
198105222005011001
|
Pembimbing
Penelitian
|
2
|
Anggia
Utami Dewi
|
170210070029
|
Koordinator
|
3
|
Lydia
R. Zein
|
170210070058
|
Humas
|
4
|
Ayu
Ridwinta
|
170210077001
|
Sekretaris
|
5
|
Nabila
Nuruljah
|
170210070100
|
Bendahara
|
6
|
Muhammad
David
|
170210070005
|
Perencana
Program
|
7
|
Iffa
Latifah Zulfa
|
170210070041
|
Perencana
Program
|
8
|
Gheo
Eraldika
|
170210070015
|
Dokumentasi
|
9
|
Dyah
Ayu Diva Agupi
|
170210070042
|
Penanggung
Jawab Laporan
|
7. Hasil Akhir
Di
akhir seluruh rangkaian kegiatan dalam penelitian ini, seluruh peserta penelitian pada khususnya, dan
civitas akademika Jurusan Hubungan Internasional UNPAD pada umumnya, diharapkan dapat
mengetahui perihal makna, proses,
dan pengaruh globalitas musik yang berada di Australia dan bagaimana pengaruhnya terhadap lokalitas musik di Indonesia dan Australia, serta mengetahui
khazanah pengetahuan mengenai kondisi politik, ekonomi, sosial-budaya dan lingkungan pendidikan di Australia.
No comments:
Post a Comment