22 December 2011

Praktikum Profesi ke Australia 2010 - The Journey Report

Related to the previous post, this one will give you the report of our journey there (the results of the research, I will post it next time). This report is the formal one, but I will give you the more interesting story through other post later.

So, still the courtesy of me, Ayu, Diva, Iffa, Nabila, Lydia, Gheo, and David, please take a look :) :) 

----------------------------------------------------------


Data Kegiatan Harian

Kamis, 18 November 2010
1. Berkumpul di Bandara Internasional Soekarna-Hatta pukul 16.00 WIB
Berdiskusi kecil kelompok dengan pembimbing, Pak Indra mengenai apa-apa saja yang harus dilakukan sesampainya disana. Tentang bagaimana seharusnya sikap yang ditunjukkan selama disana. Berdoa bersama. Lalu, pukul 19.00 WIB berangkat menuju Bandara Ngurah Rai, Bali, karena pesawat kita transit di Bali. kami berangkat dari Jakarta dengan penerbangan Garuda GA 718, pukul 19.30 WIB, 18 November 2010. Perjalanan kami tempuh selama kurang lebih 10 jam, plus transit di Denpasar dulu, dan akhirnya kami mendarat di Tullamarine International Airport, Melbourne, pada 19 November 2010, pukul 08.30 waktu Melbourne. Lalu kegiatan berlanjut dengan baggage claim, security check, dll, yang memakan waktu kira2 1,5-2 jam.

Jumat, 19 November 2010
Mendarat di Tullamarine International Airport, Melbourne pukul 10.20 am. Lalu dengan menggunakan Sky Bus (transportasi bus antara bandara dengan stasiun utama di kota Melborne), dan sampai di Southern Cross Station pada pukul 10.45. Kami harus sangat bergegas karena pada pukul 11.00 kami telah memiliki janji bertemu dengan Dr. Seamus O'Hanlan dari Monash University. Sangat disayangkan kami tidak dapat datang tepat waktu, karena waktu yang dibutuhkan untuk mencapai kampus Clayton Monash University dari Southern Cross Station sekitar setengah jam menggunakan transportasi umum. Namun beruntungnya, kami sampai juga di campus Clayton pada pukul 11.40 dan dapat bertemuy dengan Dr. Seamus O' Hanlan. Kami banyak berdiskusi dengan beliau tentang "urban youth culture", yang memang keahlian beliau.

Terkait dengan pengamatan kami dalam praktikum ini, yakni tentang Hip Hop, Prof. Seamus O'Hanlan memberikan pandangannya bahwa fenomena budaya Hip Hop sendiri sebagai sebuah pop culture memang sangat mungkin terjadi terutama pada komunitas-komunitas tertentu. Dan uniknya, komunitas ini biasanya banyak ditemui pada daerah suburb di perkotaan yang di dalamnya terdapat komunitas masyarakat keturunan.

Selepas berdiskusi banyak dengan Prof O'Hanlan, kami pun melanjutkan perjalanan kami, yakni menuju ke kantor KJRI Melbourne, Bapak Hadi Sapto dan melakukan ramah tamah dan diskusi dengan pihak PPIA Victoria dan juga acting Konjen di sana, sekitar pukul 14.30 sampai pukul 15.30. Setelah berdiskusi banyak mengenai hubungan Indonesia-Australia juga terkait maksud kegiatan praktikum, kami mengakhiri hari pertama praktikum kami dengan berjalan-jalan di pusat kota Melbourne, yakni menyusuri jalan sekitar Flinders Street yang sangat terkenal di kota Melbourne.

Sabtu, 20 November 2010
1. The Message by The Push
The Message adalah sebuah gelaran musik yang bertujuan untuk merayakan keberagaman Hip Hop yang ada di Australia, khususnya di kota Melbourne. Acara ini merupakan puncak dari proyek PUSH IT, sebuah kelompok diskusi untuk membicarakan cabang-cabang dari musik Hip Hop, seperti tari, Disc Jokey, dan MC-ing. Meskipun bertujuan untuk merayakan keberagaman Hip Hop dalam satu acara, The Message dapat dikatakan sebuah acara yang sangat sederhana.

Acara ini digelar di Signal, sebuah pusat kreativitas anak muda Melbourne yang sepenuhnya di dukung oleh the City of Melbourne. The Message sendiri dapat dilaksanakan berkat bantuan dari the City of Melbourne melalui 2010 Arts Grant Program. Acara ini adalah acara yang juga mengedepankan prinsip bebas asap rokok, bebas alkohol, bebas obat-obatan terlarang, dan bebas dinikmati oleh semua lapisan masyarakat. Kami berkesempatan untuk berbincang dengan Arna Singelton, koordinator acara, mengenai komunitas Hip Hop di Australia dan proyek yang sedang dikerjakanannya.

Minggu, 21 November 2010
1. Victoria Market
Agenda kami hari ini setelah mengalami hari-hari yang panjang  setiba di Melbourne, hari ini kami berencana  untuk mengisi hari minggu dengan kegiatan yang dapat me”refresh” badan dan otak kami, mengunjungi temapat-tempat yang cukup dikenal di kota Melbourne.

Pukul 11.00 am kami beranjak dari  Pakenham, tempat tinggal kami yang berjarak 1 jam dari City menggunakan kereta. Setibanya kami di stasiun Flinders kami lanngsung menuju ke Victoria market, pasar yang menjual berbagai pernak pernik yang dapat di jadikan sebagai buah tangan saat pulang ke Indonesia.

2. Museum of Melbourne
Beranjak ketempat museum Melbourne dengan berjalan kaki, di museum ini kami dapat melihat kerangka binatang purba, dan replica binatang lainnya

3. St. Kilda
Setelah melihat lihat isi museum, kami beranjak ke st.kilda, dimana kami akan bertemu dengan anggota Persatuan Pelajar Indonesia di Australia (PPIA) beserta kang Cepi, pemilik rumah tempat kami tinggal. Agenda kali ini adalah makan malam bersama yang  akan di kemas dalam acara barbeque yang dimaksudkan sebagai malam keakraban dan juga sebagai ajang diskusi informal bersama PPIA Acara makan malam bersama keluarga kang Cepi dan PPIA menjadi agenda terakhir hari ni. Kami kembali ke pakenham untuk beristirahat.

Rabu, 22 November 2010
Pada 22 November 2010, agenda praktikan adalah mengunjungi the University of Melbourne untuk berdiskusi dengan profesor Ralph Pettman seputar globalisasi dalam Hubungan Internasional, lalu sorenya kami akan merantau ke kota Canberra. Pukul 06.15 kami sudah siap dan berkumpul di ruang makan untuk sarapan pagi. Segera setelah sarapan selesai, kami berfoto bersama Kang Cepi, Teh Inda, Razi, dan Naya sebagai kenang-kenangan kami yang pernah tinggal di rumah yang terletak di daerah Pakenham tersebut. Pukul 06.55 kami sudah berada di Halte Bus dan berangkat menuju the University of Melbourne.

Setibanya di the University of Melbourne pukul 09.00, Ralph Pettman telah menunggu kami. Tak membuang waktu praktikan langsung memulai diskusi seputar globalisasi dalam Hubungan Internasional. Bahasan begitu menarik hingga tak sadar waktu sudah menunjukkan pukul 12.00. setelah diskusi selesai praktikan disambut oleh mahasiswa-mahasiswa PPIA the University of Melbourne untuk makan siang dan berbagi seputar pengalaman menimba ilmu di the University of Melbourne. Setelah makan siang, pukul 14.00 praktikan berkunjung ke sebuah toko buku dan beberapa dari kami membeli buku-buku sebagai koleksi pribadi.

Waktu sudah menunjukkan sore hari. Pukul 16.30, praktikan jalan-jalan di Spencer Street. Pukul 18.30 praktikan memesan menu makan malam di McD. Dan pada pukul 19.45 tiba waktu praktikan untuk melakukan perjalanan ke kota Canberra menggunakan bus Greyhound.

Selasa, 23 November 2010
1.        Kunjungan Australian War Memorial Museum
Dalam kunjungan ke museum ini memiliki tujuan untuk melihat bagaimana keterlibatan Australia dalam peperangan dunia.  Disini, kami disuguhkan pameran timeline peperangan yang melibatkan  Australia dari masa ke masa, dimulai dari abad ke 19, hingga akhir Perang Dunia II.  Di dalam museum ini semua informasi tentang peperangan sangat lengkap tersaji.  Peperangan yang paling banyak dipaparkan dalam museum ini adalah mengenai keterlibatan Australia di perang pasifik dalam Perang Dunia II.
2.        Kunjungan Parlemen Australia
Kunjungan ke Parlemen Australia ini bertujuan untuk melihat bagaimana kegiatan legislatif berlangsung.  Dalam kunjungan ini kita berkesempatan untuk menonton secara langsung sebuah sidang legislatif yang membahas mengenai sebuah rancangan anggaran kegiatan pemerintah Australia.

Rabu, 24 November 2010
1. Kunjungan ke Australian National University (ANU).
Ketika sesampainya di ANU, kami mengunjungi perpustakaannya. Didalam perpustakaan, kita menelusuri tiga lantai yang berisikan buku-buku yang sangat lengkap dari edisi terlama hingga edisi terbaru. Kita juga dijelaskan oleh pembimbing praktikum kita, yaitu Pak Indra, mengenai bagaimana cara prosedur peminjaman buku dan pengembalian buku, yang berbeda prosedurnya di Indonesia.

Lalu setelah itu pertemuan diskusi dengan Dr. Amrih Widodo, dosen dalam School of Culture, History & Language di the Australian National University dan ahli perihal Indonesian Hip Hop. Beliau adalah salah satu staf pengajar di Australian National University yang mengadakan penelitian mengenai budaya Hip Hop di Indonesia, khususnya di Jogjakarta. Beliau menjelaskan hubungan antara kekuatan dan kultur antara hubungan ekonomi-sosial, simbolik dan identitas.

Setelah itu, pertemuan dengan  PPIA ANU. Isi pertemuan ini kurang lebih membicarakan tentang masing-masing pengalaman para mahasiswa Indonesia yang kuliah di ANU, seperti bagaimana menghadapai “culture shock” ketika pertama kali tinggal disini, dan bagaimana cara beradaptasi dengan lingkungan yang baru, tentang bagaimana sistem perkuliahan disini dan apa bedanya dengan di Indonesia, serta bagaimana cara mendaparkan beasiswa kuliah di ANU.

2. Kunjungan KBRI (8 Darwin Avenue, Yarralumla, ACT 2600)
Berkunjung ke KBRI dan diskusi dengan Pak Aris Junaidi selaku Atase bidang Pendidikan, Sosial, dan Budaya mengenai usaha yang dilakukan pemerintah membangun hubungan baik dengan Australia melalui bidang pendidikan, sosial, dan budaya. Diskusi dengan Atase bidang Politik mengenai kedekatan Indonesia-Australia dalam membangun citra Indonesia yang lebih baik lagi pasca tragedi Bom Bali.

3. Kembali ke Australian National University (ANU).
Diskusi dengan SELAI tentang Hip Hop Australia, SELAI adalah suatu komunitas dari masyarakat Indonesia-Australia yang menyukai dan belajar tentang bahasa dan budaya Indonesia.      

4. Pertemuan dengan John Pauletto
Diskusi dengan John Paoletto, seorang salah satu pelaku industri musik di Australia.

Kamis, 25 November 2010
Dari Canberra, kami kembali lagi ke Melbourne. Di Melbourne kami bertemu dengan founder program SELAI (Student Exchange Language Australia-Indonesia) bernama Ayleen O’Hanlon. Program ini merupakan salah satu program dari ANU (Australian National University) yang hingga kini masih eksis dan bertahan. Ayleen telah mempelajari Bahasa Indonesia selama 8 tahun dan hingga kini masih terus mempelajarinya.

Jumat, 26 November 2010
Pukul 08.00 AM, kembali beranjak menuju Melbourne International Airport untuk penerbangan kembali ke Indonesia, dengan transit ke Bali, Ngurah Rai terlebih dahulu. Dan hingga akhirnya sampai di Bandara Internasional Soekarna Hatta pukul 17.00 WIB.

No comments:

Post a Comment