Related to the previous post, this one will give you the report of our journey there (the results of the research, I will post it next time). This report is the formal one, but I will give you the more interesting story through other post later.
So, still the courtesy of me, Ayu, Diva, Iffa, Nabila, Lydia, Gheo, and David, please take a look :) :)
----------------------------------------------------------
Data Kegiatan Harian
Kamis, 18 November 2010
1.
Berkumpul di Bandara
Internasional Soekarna-Hatta pukul 16.00 WIB
Berdiskusi kecil kelompok dengan
pembimbing, Pak Indra mengenai apa-apa saja yang harus dilakukan sesampainya
disana. Tentang bagaimana seharusnya sikap yang ditunjukkan selama disana.
Berdoa bersama. Lalu, pukul 19.00 WIB berangkat menuju Bandara Ngurah Rai,
Bali, karena pesawat kita transit di Bali. kami berangkat dari Jakarta dengan penerbangan Garuda GA 718, pukul 19.30
WIB, 18 November 2010. Perjalanan kami tempuh selama kurang lebih 10 jam, plus
transit di Denpasar dulu, dan akhirnya kami mendarat di Tullamarine
International Airport, Melbourne, pada 19 November 2010, pukul 08.30 waktu
Melbourne. Lalu kegiatan berlanjut
dengan baggage claim, security check, dll, yang memakan waktu kira2 1,5-2 jam.
Jumat, 19 November 2010
Mendarat di Tullamarine
International Airport, Melbourne pukul 10.20 am. Lalu dengan menggunakan Sky
Bus (transportasi bus antara bandara dengan stasiun utama di kota Melborne),
dan sampai di Southern Cross Station pada pukul 10.45. Kami harus sangat
bergegas karena pada pukul 11.00 kami telah memiliki janji bertemu dengan Dr.
Seamus O'Hanlan dari Monash University. Sangat disayangkan kami tidak dapat
datang tepat waktu, karena waktu yang dibutuhkan untuk mencapai kampus Clayton
Monash University dari Southern Cross Station sekitar setengah jam menggunakan
transportasi umum. Namun beruntungnya, kami sampai juga di campus Clayton pada
pukul 11.40 dan dapat bertemuy dengan Dr. Seamus O' Hanlan. Kami banyak
berdiskusi dengan beliau tentang "urban youth culture", yang memang
keahlian beliau.
Terkait dengan pengamatan
kami dalam praktikum ini, yakni tentang Hip Hop, Prof. Seamus O'Hanlan
memberikan pandangannya bahwa fenomena budaya Hip Hop sendiri sebagai sebuah
pop culture memang sangat mungkin terjadi terutama pada komunitas-komunitas
tertentu. Dan uniknya, komunitas ini biasanya banyak ditemui pada daerah suburb
di perkotaan yang di dalamnya terdapat komunitas masyarakat keturunan.
Selepas berdiskusi banyak
dengan Prof O'Hanlan, kami pun melanjutkan perjalanan kami, yakni menuju ke
kantor KJRI Melbourne, Bapak Hadi Sapto dan melakukan ramah tamah dan diskusi
dengan pihak PPIA Victoria dan juga acting Konjen di sana, sekitar pukul 14.30
sampai pukul 15.30. Setelah berdiskusi banyak mengenai hubungan
Indonesia-Australia juga terkait maksud kegiatan praktikum, kami mengakhiri
hari pertama praktikum kami dengan berjalan-jalan di pusat kota Melbourne,
yakni menyusuri jalan sekitar Flinders Street yang sangat terkenal di kota
Melbourne.
Sabtu, 20 November 2010
1.
The Message by The Push
The Message adalah sebuah gelaran
musik yang bertujuan untuk merayakan keberagaman Hip Hop yang ada di Australia,
khususnya di kota Melbourne. Acara ini merupakan puncak dari proyek PUSH IT,
sebuah kelompok diskusi untuk membicarakan cabang-cabang dari musik Hip Hop,
seperti tari, Disc Jokey, dan MC-ing. Meskipun bertujuan untuk merayakan
keberagaman Hip Hop dalam satu acara, The Message dapat dikatakan sebuah acara
yang sangat sederhana.
Acara
ini digelar di Signal, sebuah pusat kreativitas anak muda Melbourne yang
sepenuhnya di dukung oleh the City of Melbourne. The Message sendiri dapat
dilaksanakan berkat bantuan dari the City of Melbourne melalui 2010 Arts Grant
Program. Acara ini adalah acara yang juga mengedepankan prinsip bebas asap
rokok, bebas alkohol, bebas obat-obatan terlarang, dan bebas dinikmati oleh
semua lapisan masyarakat. Kami berkesempatan untuk berbincang dengan Arna
Singelton, koordinator acara, mengenai komunitas Hip Hop di Australia dan
proyek yang sedang dikerjakanannya.
Minggu, 21 November
2010
1.
Victoria Market
Agenda
kami hari ini setelah mengalami hari-hari yang panjang setiba di Melbourne, hari ini kami
berencana untuk mengisi hari minggu
dengan kegiatan yang dapat me”refresh” badan dan otak kami, mengunjungi
temapat-tempat yang cukup dikenal di kota Melbourne.
Pukul
11.00 am kami beranjak dari Pakenham, tempat tinggal kami yang berjarak 1
jam dari City menggunakan kereta. Setibanya kami di stasiun Flinders kami
lanngsung menuju ke Victoria market, pasar yang menjual berbagai pernak pernik
yang dapat di jadikan sebagai buah tangan saat pulang ke Indonesia.
2. Museum of Melbourne
Beranjak ketempat museum Melbourne dengan berjalan kaki,
di museum ini kami dapat melihat kerangka binatang purba, dan replica binatang
lainnya
3. St. Kilda
Setelah melihat lihat isi museum, kami beranjak ke
st.kilda, dimana kami akan bertemu dengan anggota Persatuan Pelajar Indonesia
di Australia (PPIA) beserta kang Cepi, pemilik rumah tempat kami tinggal.
Agenda kali ini adalah makan malam bersama yang
akan di kemas dalam acara barbeque yang dimaksudkan sebagai malam
keakraban dan juga sebagai ajang diskusi informal bersama PPIA Acara makan
malam bersama keluarga kang Cepi dan PPIA menjadi agenda terakhir hari ni. Kami
kembali ke pakenham untuk beristirahat.
Rabu, 22 November 2010
Pada 22 November 2010, agenda
praktikan adalah mengunjungi the
University of Melbourne untuk berdiskusi dengan profesor Ralph Pettman
seputar globalisasi dalam Hubungan Internasional, lalu sorenya kami akan
merantau ke kota Canberra. Pukul 06.15 kami sudah siap dan berkumpul di ruang
makan untuk sarapan pagi. Segera setelah sarapan selesai, kami berfoto bersama
Kang Cepi, Teh Inda, Razi, dan Naya sebagai kenang-kenangan kami yang pernah
tinggal di rumah yang terletak di daerah Pakenham tersebut. Pukul 06.55 kami
sudah berada di Halte Bus dan berangkat menuju the University of Melbourne.
Setibanya di the University of
Melbourne pukul 09.00, Ralph Pettman telah menunggu kami. Tak membuang waktu
praktikan langsung memulai diskusi seputar globalisasi dalam Hubungan
Internasional. Bahasan begitu menarik hingga tak sadar waktu sudah menunjukkan
pukul 12.00. setelah diskusi selesai praktikan disambut oleh
mahasiswa-mahasiswa PPIA the University
of Melbourne untuk makan siang dan berbagi seputar pengalaman menimba ilmu
di the University of Melbourne.
Setelah makan siang, pukul 14.00 praktikan berkunjung ke sebuah toko buku dan
beberapa dari kami membeli buku-buku sebagai koleksi pribadi.
Waktu sudah menunjukkan sore hari.
Pukul 16.30, praktikan jalan-jalan di Spencer Street. Pukul 18.30 praktikan
memesan menu makan malam di McD. Dan pada pukul 19.45 tiba waktu praktikan
untuk melakukan perjalanan ke kota Canberra menggunakan bus Greyhound.
Selasa, 23 November
2010
1.
Kunjungan Australian War Memorial Museum
Dalam
kunjungan ke museum ini memiliki tujuan untuk melihat bagaimana keterlibatan
Australia dalam peperangan dunia.
Disini, kami disuguhkan pameran timeline
peperangan yang melibatkan Australia
dari masa ke masa, dimulai dari abad ke 19, hingga akhir Perang Dunia II. Di dalam museum ini semua informasi tentang
peperangan sangat lengkap tersaji.
Peperangan yang paling banyak dipaparkan dalam museum ini adalah
mengenai keterlibatan Australia di perang pasifik dalam Perang Dunia II.
2.
Kunjungan Parlemen Australia
Kunjungan ke Parlemen Australia ini
bertujuan untuk melihat bagaimana kegiatan legislatif berlangsung. Dalam kunjungan ini kita berkesempatan untuk
menonton secara langsung sebuah sidang legislatif yang membahas mengenai sebuah
rancangan anggaran kegiatan pemerintah Australia.
Rabu, 24 November 2010
1.
Kunjungan ke Australian National University (ANU).
Ketika sesampainya di ANU, kami mengunjungi
perpustakaannya. Didalam perpustakaan, kita menelusuri tiga lantai yang
berisikan buku-buku yang sangat lengkap dari edisi terlama hingga edisi
terbaru. Kita juga dijelaskan oleh pembimbing praktikum kita, yaitu Pak Indra,
mengenai bagaimana cara prosedur peminjaman buku dan pengembalian buku, yang
berbeda prosedurnya di Indonesia.
Lalu
setelah itu pertemuan diskusi dengan Dr. Amrih Widodo, dosen dalam School of Culture, History & Language
di the Australian National University
dan ahli perihal Indonesian Hip Hop. Beliau
adalah salah satu staf pengajar di Australian National University yang
mengadakan penelitian mengenai budaya Hip Hop di Indonesia, khususnya di
Jogjakarta. Beliau menjelaskan hubungan antara kekuatan dan kultur antara
hubungan ekonomi-sosial, simbolik dan identitas.
Setelah itu, pertemuan dengan PPIA ANU. Isi pertemuan ini kurang lebih
membicarakan tentang masing-masing pengalaman para mahasiswa Indonesia yang
kuliah di ANU, seperti bagaimana menghadapai “culture shock” ketika pertama
kali tinggal disini, dan bagaimana cara beradaptasi dengan lingkungan yang
baru, tentang bagaimana sistem perkuliahan disini dan apa bedanya dengan di
Indonesia, serta bagaimana cara mendaparkan beasiswa kuliah di ANU.
2.
Kunjungan KBRI (8
Darwin Avenue, Yarralumla, ACT 2600)
Berkunjung ke KBRI dan
diskusi dengan Pak Aris Junaidi selaku Atase bidang Pendidikan, Sosial, dan
Budaya mengenai usaha yang dilakukan pemerintah membangun hubungan baik dengan
Australia melalui bidang pendidikan, sosial, dan budaya. Diskusi dengan Atase
bidang Politik mengenai kedekatan Indonesia-Australia dalam membangun citra
Indonesia yang lebih baik lagi pasca tragedi Bom Bali.
3.
Kembali ke Australian National University (ANU).
Diskusi dengan SELAI
tentang Hip Hop Australia, SELAI adalah suatu komunitas dari masyarakat
Indonesia-Australia yang menyukai dan belajar tentang bahasa dan budaya
Indonesia.
4.
Pertemuan dengan John Pauletto
Diskusi dengan John Paoletto, seorang salah satu pelaku
industri musik di Australia.
Kamis, 25 November
2010
Dari Canberra, kami kembali lagi ke Melbourne. Di Melbourne kami bertemu dengan
founder program SELAI (Student Exchange Language Australia-Indonesia) bernama
Ayleen O’Hanlon. Program ini merupakan salah satu program dari ANU (Australian
National University) yang hingga kini masih eksis dan bertahan. Ayleen telah
mempelajari Bahasa Indonesia selama 8 tahun dan hingga kini masih terus
mempelajarinya.
Jumat, 26 November 2010
Pukul 08.00 AM, kembali beranjak menuju Melbourne International Airport
untuk penerbangan kembali ke Indonesia, dengan transit ke Bali, Ngurah Rai
terlebih dahulu. Dan hingga akhirnya sampai di Bandara Internasional Soekarna
Hatta pukul 17.00 WIB.
No comments:
Post a Comment