sebenernya gak mau posting kedua ini malah menjadi ajang curhat.. heuheu.
tp gpplah..
berhubung mau pake bahasa kiasan seperti puisi gitu saya gak bisa, y udah dengan bahasa ala kadarnya aja..
Somehow, saya sekarang merasa kembali ditegur sama yang di Atas, untuk suatu kesalahan berulang yang memang sangat sulit untuk dihindari.. Karena kesalahan itu membuat saya terlena dan sulit sekali untuk terlepas darinya.. Kesalahan ini banyaaak sekali jenisnya, dari mulai hal terkecil sampai yang terbesar.. heuheu. Saya ditegur dengan berbagai cara, tapi saya masih sangat sering khilaf..
mmh.. akhirnya, atas semua teguran ini saya kembali pada suatu titik perenungan.. Perenungan yang menyadarkan saya, bahwa segala sesuatu yang memabukkan di dunia ini justru adalah cobaan terberat.. Dan sesuatu yang membuat kita menangis dan membuat kita seperti sampai pada akhir dunia, adalah pertanda sayang Allah SWT kepada umat-Nya..
hari Sabtu lalu, tanggal 29 Agustus 2009, menjadi salah satu titik perenungan saya yang cukup penting.. Penting karena saya telah mengalami hal yang sangat berat bagi saya di hari sebelumnya.. Penting karena saya kembali sadar (seperti sekitar tahun 2006-2007 lalu), bahwa apa yang terbaik bagi kita adalah apa yang Allah berikan bagi kita, bukan apa yang kita pikir terbaik bagi kita..
Jika saya boleh berkehendak, saya akan memilih tetap berada di comfort zone, merasa telah menemukan seseorang yang tepat, yang saya harap bisa menjadi imam saya di kemudian hari.. Namun ternyata, kejadian "itu" terulang kembali, ternyata "kami" tidak dapat lagi mempertahankan apa yang telah kami bangun1,5 tahun lamanya.. "kami" kini telah berubah kembali menjdai "saya" dan "dia".. Yah itulah, karena memang saya dan dia hanyalah manusia yang bisa berencana, namun kehendak Tuhan tidak ada yang bisa menolak.. Sekuat apapun kita menghindar, di sinilah kita sampai.. Suatu titik dimana manusia sudah benar2 menjadi makhluk paling tak berdaya apa2, dibanding Penciptanya..
Kembali pada perenungan saya, apakah saya merasa sakit hati? Jawabannya adalah YA, sesuatu yang sebenarnya sangat saya ingin hindari, karena ini bukan kali pertama kegagalan saya menjalin sesuatu yang telah cukup kuat.. Namun, jika dulu saya belum belajar apa2, -selalu prepare for the best dan tidak prepare for the worst-, sekarang saya setidaknya sudah pernah satu kali belajar.. Lantas apakah satu kali belajar cukup untuk saya? kali ini jawabannya adalah TIDAK.. Karena tetap saja saya merasa sulit menjalani semua ini.. Ingin rasanya saya teriak sekencang2nyaa.. Namun hanya sesak yang terasa dalam dada saya,,
Saya pun kembali merenung, apakah "saya" dan "dia" hanya beristirahat? (mengutip kata2 di blog adik kelas saya), ataukah "saya" dan "dia" memang cukup sampai di sini saja?
Saya, kembali pada fitrah sebagai manusia, hanya bisa berencana..
Dan rencana saya adalah move on, menjalani semuanya tanpa menoleh ke belakang.. Menjadikan yang lalu sebagai pelajaran yang berharga, tentang komitmen, tentang konsistensi, tentang IKHLAS.. Menjadikan saat sekarang sebagai sesuatu amanah yang harus dilaksanakan sebaik-baiknya..
And in the end of the day, saya ingin menemukan seseorang yang bisa membuat saya menjadi saya yang lebih baik, seseorang yang tidak perlu merasa insecure atas keberadaan saya, seseorang yang tidak juga perlu merasa insecure atas keberadaanya, seseorang yang bisa membuat saya mengembangkan sayap selebar-lebarnya tanpa ketakutan atas hal yang tidak perlu (sebaliknya ia pun akan begitu), dan tentunya seseorang yang bisa menjadi imam bagi saya dan keluarga di dunia dan akhirat.. aamiiin.. :)
Itulah rencana saya, MOVING ON..
Tapi, saya kembali harus merendahkan diri, karena saya hanya manusia,, dan ketentua apapun di hidup saya kelak, hanya bisa diambil dan diputuskan oleh Sang Maha Kuasa, Allah SWT..
Laillaha illa anta innikuntum minadzaalimiiin.. (maaf jika salah menuliskan..)
310809.hanyaseoranganggi.
tp gpplah..
berhubung mau pake bahasa kiasan seperti puisi gitu saya gak bisa, y udah dengan bahasa ala kadarnya aja..
Somehow, saya sekarang merasa kembali ditegur sama yang di Atas, untuk suatu kesalahan berulang yang memang sangat sulit untuk dihindari.. Karena kesalahan itu membuat saya terlena dan sulit sekali untuk terlepas darinya.. Kesalahan ini banyaaak sekali jenisnya, dari mulai hal terkecil sampai yang terbesar.. heuheu. Saya ditegur dengan berbagai cara, tapi saya masih sangat sering khilaf..
mmh.. akhirnya, atas semua teguran ini saya kembali pada suatu titik perenungan.. Perenungan yang menyadarkan saya, bahwa segala sesuatu yang memabukkan di dunia ini justru adalah cobaan terberat.. Dan sesuatu yang membuat kita menangis dan membuat kita seperti sampai pada akhir dunia, adalah pertanda sayang Allah SWT kepada umat-Nya..
hari Sabtu lalu, tanggal 29 Agustus 2009, menjadi salah satu titik perenungan saya yang cukup penting.. Penting karena saya telah mengalami hal yang sangat berat bagi saya di hari sebelumnya.. Penting karena saya kembali sadar (seperti sekitar tahun 2006-2007 lalu), bahwa apa yang terbaik bagi kita adalah apa yang Allah berikan bagi kita, bukan apa yang kita pikir terbaik bagi kita..
Jika saya boleh berkehendak, saya akan memilih tetap berada di comfort zone, merasa telah menemukan seseorang yang tepat, yang saya harap bisa menjadi imam saya di kemudian hari.. Namun ternyata, kejadian "itu" terulang kembali, ternyata "kami" tidak dapat lagi mempertahankan apa yang telah kami bangun1,5 tahun lamanya.. "kami" kini telah berubah kembali menjdai "saya" dan "dia".. Yah itulah, karena memang saya dan dia hanyalah manusia yang bisa berencana, namun kehendak Tuhan tidak ada yang bisa menolak.. Sekuat apapun kita menghindar, di sinilah kita sampai.. Suatu titik dimana manusia sudah benar2 menjadi makhluk paling tak berdaya apa2, dibanding Penciptanya..
Kembali pada perenungan saya, apakah saya merasa sakit hati? Jawabannya adalah YA, sesuatu yang sebenarnya sangat saya ingin hindari, karena ini bukan kali pertama kegagalan saya menjalin sesuatu yang telah cukup kuat.. Namun, jika dulu saya belum belajar apa2, -selalu prepare for the best dan tidak prepare for the worst-, sekarang saya setidaknya sudah pernah satu kali belajar.. Lantas apakah satu kali belajar cukup untuk saya? kali ini jawabannya adalah TIDAK.. Karena tetap saja saya merasa sulit menjalani semua ini.. Ingin rasanya saya teriak sekencang2nyaa.. Namun hanya sesak yang terasa dalam dada saya,,
Saya pun kembali merenung, apakah "saya" dan "dia" hanya beristirahat? (mengutip kata2 di blog adik kelas saya), ataukah "saya" dan "dia" memang cukup sampai di sini saja?
Saya, kembali pada fitrah sebagai manusia, hanya bisa berencana..
Dan rencana saya adalah move on, menjalani semuanya tanpa menoleh ke belakang.. Menjadikan yang lalu sebagai pelajaran yang berharga, tentang komitmen, tentang konsistensi, tentang IKHLAS.. Menjadikan saat sekarang sebagai sesuatu amanah yang harus dilaksanakan sebaik-baiknya..
And in the end of the day, saya ingin menemukan seseorang yang bisa membuat saya menjadi saya yang lebih baik, seseorang yang tidak perlu merasa insecure atas keberadaan saya, seseorang yang tidak juga perlu merasa insecure atas keberadaanya, seseorang yang bisa membuat saya mengembangkan sayap selebar-lebarnya tanpa ketakutan atas hal yang tidak perlu (sebaliknya ia pun akan begitu), dan tentunya seseorang yang bisa menjadi imam bagi saya dan keluarga di dunia dan akhirat.. aamiiin.. :)
Itulah rencana saya, MOVING ON..
Tapi, saya kembali harus merendahkan diri, karena saya hanya manusia,, dan ketentua apapun di hidup saya kelak, hanya bisa diambil dan diputuskan oleh Sang Maha Kuasa, Allah SWT..
Laillaha illa anta innikuntum minadzaalimiiin.. (maaf jika salah menuliskan..)
310809.hanyaseoranganggi.
teh anggi ... wah connected sekali yaa blog kitaa. hha. sama dong teh , tanggal 28 agustusnya jadu hari penting . :)
ReplyDeletepengen belajar ilmu IKHLAS secepat mungkiin . hha. tapi ttep aja butuh proses dan selalu ada kendala.
moving forward teteeeh !! past will alaways be the past . face the truth . itu yang selalu aku coba terapin akhir2 ini .
susahnya aku masih ada soal adaptasi ama dunia ajojing perkuliahan niih . jadi masalah kaya gini rasanya beribu2 kali lipat . hiks.
makasih ya teteeh . blognya inspiratif bgt. soalnya nyambung juga ama keadaan aku skrg . :)